
Potensi Tambang Pasir Silika Untuk Kemajuan Daerah
Pasir silika / Pasir Gelas / Pasir Kuarsa
Selama ini dalam urusan tambang menambang pulau Belitung hanya terkenal dengan tambang timah nya. Padahal masih banyak potensi yang ada di perut bumi laskar pelangi ini. Salah satunya adalah pasir silika, tanah kaolin, dan pasir biasa untuk bahan bangunan. Pasir silika atau nama lainnya adalah pasir kuarsa sedangkan orang Belitung lebih sering menyebutnya pasir gelas yang selanjutnya akan kita bahas dalam artikel ini.
Aplikasi penggunaan pasir ini antara lain sebagai bahan baku kaca, keramik dan juga bahan pembuatan hebel (bata ringan). Selama ini Industri kaca terbesar di Indonesia PT. Asahi (perusahaan yang memproduksi berbagai jenis kaca) dengan kebutuhan pasir silika sebanyak 50.000 ton perbulan mendapat pasokan pasir silika dari pulau Belitung. Jika Harga pasir silika per kubik (1,4 ton) Rp. 100.000 itu artinya Perusahaan ini telah membeli pasir dari Belitung seharga kurang lebih 3,6 milyar perbulan atau 43,2 milyar per tahun. Dan ini baru hanya pasir dari wilayah pulau Belitung dan Belitung timur. Belum seluruh wilayan Provinsi kep. Bangka Belitung.
BUMD pertambangan
Meskipun pulau Belitung memiliki banyak kekayaan tambang. Tetapi kabupaten ini tidak memiliki badan usaha milik daerah di sektor pertambangan bahkan ditingkat provinsi. Jika potensi alam ini bisa di kelola secara mandiri oleh daerah tentu uang bermiliyar milyar tadi bisa terserap 100% untuk kemajuan daerah.
BUMD juga bisa membagun wharehouse dan sentra pemurnian pasir sillika sebelum diangkut keluar pulau untuk dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia maupun export keluar negri (kebijakan pemerintah pusat : barang tambang harus melalui pemurnian dan pengolahan sebelum di export keluar negri). Selama ini pemurnian pasir silika terbesar ada di Surabaya. Yang notabene tidak memiliki tambang pasir silika. Dengan adanya sentra pemurnian pasir silika di pulau Belitung ini selain bisa menambah nilai jual pasir silika juga bisa membuat standar produk asal Belitung. Untuk membuat standar produk ini nantinya seluruh penambangan pasir yang ada dipulau Belitung di satukan dan di aduk lalu di murnikan, sehingga produk hasil pemurnian pasir silika asal pulau Belitung akan selalu sama terstandarisasi dan tidak berubah karena asal daerah tambangnya yang berbeda beda.
Dengan adanya sentra pemurnian ini juga bisa mengurangi jumlah pelabuhan khusus yang harus dibangun dari tiap-tiap perusahaan tambang. Jadi hanya diperlukan satu pelabuhan khusus bisa mengurangi kerusakan ekosistem pantai akibat dari pembangunan pelabuhan khusus ini.
Kualitas Pasir silika Belitung yang Terbaik
Sebetulnya tidak hanya pulau Belitung yang menyimpan cadangan pasir silika di tanah air ini. Tambang Pasir silika juga terdapat di daerah-daerah lain seperti Lampung, Kalimantan, dan juga Tuban. Namun kualitas pasir silika asal Belitung yang terbaik. Dengan kadar silika (SiO2) diatas 95%. Hal ini menjadi kemudahan dan saleingpoint untuk pemasaran pasir silika asal Belitung. Industri – industry kaca dan keramik sudah mengetahui hal ini. Bahkan ketika gubernur Bangka Belitung sempat ingin menyetop kegiatan tambang pasir silika di pulau Bangka Belitung untuk keperluan pendataan izin pertambangan. Parbrik – pabrik yang menggunakan pasir silika asal Belitung kelimpungan mencara bahan baku.
Provinsi kepulauan Bangka Belitung memiliki cadangan sumber daya pasir silika sebanyak 59 juta ton. Artinya jika di tambang dalam sebulan sebanyak 50.000 ton maka sumberdaya ini akan habis sekitar 1.180 bulan atau kurang dari 100 tahun. Ini merupakan waktu yang sangat singkat. Hanya dalam satu atau dua generasi saja sumber daya alam di provinsi ini bisa habis. Maka dari itu perlu kebijakan untuk mengelola pasir ini agar bisa secara maximal bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Industri Pasir Silika Belitung Untuk Bahan Baku Sel Surya (fotovoltaik)
Semakin menipis nya cadangan bahan bakar fosil untuk mengasilkan energi listrik seperti minyak bumi dan batu bara. Mendorong umat manusia mencari alternative lain sebagai sumber energy untuk mengasilkan listrik. Salah satu sumberdaya energy terbarukan dan melimpah adalah sumber energy matahari. Untuk mengubah energy matahari menjadi energy listrik diperlukan panel – panel sel surya yang bahan baku utamanya adalah polikristal silicon yang didapat dari memisahan unsur silika (Si) dari pasir silika murni (SiO2).
Untuk mendapatkan polikristal dari kandungan pasir silika diperlukan proses produksi dengan tekhnologi tinggi dan bahan baku yang berkualitas tinggi. Pasir silika asal Belitung berpotensi sebagai bahan baku produk polikristal silicon dikarenakan tingkat kemurniannya yang tinggi. Nantinya di Belitung bisa dibangun industry ini. Sehingga pasir silika asal pulau Belitung tidak lagi dijual dalam bentuk curah melainkan sebuah produk dalam bentuk material berteknologi tinggi.
Jika pulau ini juga ingin mendapatkan sumber energinya listriknya dari energy matahari melalui panel-panel sel surya (dalam hal ini PLTS). Untuk membuat panel surya yang menglasilkan 1 MW listrik diperlukan 50 ton pasir silika. Dibandingkan dengan kapasitas pembangkit listrik yang ada dipulau Belitung baik dari PLTU suge dan PLTD Tanjungpandan digabungakan keduanya telah mengasilkan listrik sebanyak 45 MW maka diperlukan sebanyak 2.250 ton pasir silika untuk mengasilkan jumlah listrik yang setara. Jumlah pasir yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pasir yang diangkut keluar pulau Belitung dalam bentuk curah.
Kab. Belitung VS Kab. Belitung
Perlu keseriusan dan komitmen pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi pasir silika yang ada di pulau Belitung. Sehingga kekayaan alam yang ada dipulau ini bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat daerahnya sendiri. Sebaran tambang pasir di pulau Belitung berada di dua kabupatan yang ada dipulau ini. Maka dari itu perlu adanya koordinasi antara pembakb. Belitung dan pemkab. Belitung Timur untuk mengolah sumberdaya alam ini. Pertambangan pasir silika juga tidak bersinggungan secara langsung dengan program pemerintah untuk mengembangkan industri pari wisata belitung melihat lokasi tambang pasir silika di pulau Belitung yang ada di daratan sehingga tidak menggangu aktifitas pariwisata seperti Hopping Island yang menjadi atraksi wisata andalan pulau Belitung. Namun perlu juga perhatian pengelolaan lahan pasca tambang seperti reklamasi agar tidak menjadi masalah lingkungan di kemudian hari.
Salam Belitung Mania :
Dirangkum dari berbagai sumber :